Kekuasaan yang diperebutkan untuk kepentingan dan juga untuk kekayaan kadangkala tak bisa dibedakan dengan silap mata. Kekuasaan yang baru saja didapatkan oleh Prabowo pada pesta rakyat tanggal 14 Februari 2024 itu membuat Prabowo sebagai Presiden dapat melakukan apapun dan bahkan dapat menjadi apapun. Meskipun tak Absolut tapi mendekati Absolut dalam tingkatan yang berbeda.
Prabowo sebagai salah satu figur yang memiliki masalah pada masa lalu yang kelam dan pada masa lalu yang mudah dilupakan. Sama seperti Bongbong Marcos, Prabowo itu sama seperti Bongbong. Masalah terhadap HAM dapat dilupakan oleh masyarakat yang lupa akan pelanggaran HAM yang mungkin ia lakukan di masa lalu. Ia benar-benar memanfaatkan semua hal untuk semua orang lupa akan masa lalunya yang gelap.
Ia adalah Presiden yang sangat tidak Ideal dia justru pantas disebut Presiden yang terpaksa dipilih dari kurangnya orang hebat yang bernafsu untuk berkuasa. Lawannya hanyalah sebuah Tikus yang akan takut ketika melawan anjing.
Nafsu birahi yang tak terbendung pada Diri Prabowo membuatnya berusaha semaksimal mungkin pada kesempatan ketiga untuk meraih kemenangan. Ia hanya ingin berkuasa karena ia merasa ketika ia tak berkuasa akan sulit baginya mengatur banyak orang agar menurut kepadanya. Ia hanya ingin memerintah orang-orang untuk menurut kepadanya tanpa terkecuali.
Dari awal, Demokrasi di Indonesia ini tak pernah lahir secara sehat. Demokrasi lahir secara Prematur.
Bukti bahwa Demokrasi Prematur adalah terpilihnya seorang yang memiliki catatan buruk dimasa lalu menjadi pemimpin untuk ratusan juta umat di Negeri Ini.
(Mochammad Isnaini)