Universitas Kedokteran Nara menemukan bahwa katekin pada teh memiliki efek terhadap Coronavirus COVID-19. Singkatnya katekin dikonformasi dapet mengikat permukaan virus dan mempersulit virus untuk mengikat ke sel kita dan tentunya lebih sulit baginya untuk menginfeksi kita.
Para peneliti melakukan tes laboratorium dengan memperkenalkan sepuluh jenis teh hijau dan hitam yang biasa dijual dalam botol plastik di seluruh Jepang, ke tabung reaksi yang mengandung COVID-19.
Teh hitam, yang merupakan versi teh hijau atau oolong yang sangat teroksidasi, adalah yang paling efektif dan mengurangi kemampuan infeksi coronavirus hingga 99 persen setelah satu menit dan 99,9 persen setelah sepuluh menit.
Namun perlu diingat bahwa tabung reaksi dan tubuh manusia adalah subjek yang sangat berbeda, jadi masih belum jelas apa efek sebenarnya pada tubuh manusia. Hanya saja, katekin teh hijau telah terbukti dapat menghambat infeksi flu pada hewan dan manusia.
Meskipun ini merupakan perkembangan yang menjanjikan, sebagian besar Pengguna Internet masih skeptis:
“Hebat, ternyata cuma perlu mengumpulkan semua virus korona di tubuh selama satu menit supaya bisa disiram teh”
“Ini bukan hal baru. Katekin selalu dikenal bisa menghentikan virus dan jamur. ”
“Jadi cuma perlu isi tubuh dengan teh macam tabung reaksi.”
“Itu bagus, tapi mungkin saya bakal kehabisan teh untuk sementara waktu.”
“Saatnya mulai panic buying”
“Saya menantikan berapa banyak teh yang terjual di situs lelang online.”
“Tetapi orang-orang di Inggris minum banyak teh dan sepertinya tidak berhasil di sana.Mungkin perlu meminumnya dalam jumlah banyak agar bisa berpengaruh. “
Mengenai situasi di Inggris, teh hitam nampaknya tidak dijual seluas di Asia dan seringkali susu ditambahkan sehingga katekin tidak efektif. Itu juga menunjukkan poin penting bahwa tidak semua katekin tiap teh sama. Zat kimia tersebut dapat ditemukan di berbagai tempat tetapi tidak selalu memiliki efek yang sama pada virus atau tubuh kita. Teh hijau, misalnya, tampaknya tidak sekuat teh hitam menurut penelitian tersebut.
Dan memang, bisa dipastikan bahwa teh TIDAK akan membuat badan benar-benar anti-korona, tetapi minum teh bisa menjadi salah satu dari banyak langkah kecil yang dapat kita ambil untuk melindungi diri kita sendiri, bersama dengan memakai masker dan mencuci tangan secara teratur, hingga pertahanan badan tetap kokoh.
Sementara itu, Universitas Kedokteran Nara mungkin sependapat dengan banyak komentar bahwa hal ini berpotensi mengakibatkan panic buying pada teh, sehingga mereka tidak akan mengungkap merek tek dengan efek terbaik sampai mendapat izin dari pembuatnya.