Mengenal Politik dan Diskriminasi dari Mahouka Koukou no Rettouse

 

Hai... Kembali lagi dengan saya Nanadaime disini. Nah, kali ini saya akan membuat Review Tentang Anime Mahouka ini. Anime ini baru saja saya tonton mungkin dua hari yang lalu. Tanpa pikir panjang saya langsung buat Review meskipun anime ini rilis ditahun 2014. Tapi tetap tak ada kata terlambat.

Sinopsis :

Pada awal abad ke-21, sihir yang telah lama dianggap sebagai cerita rakyat dan dongeng kini menjadi tekbologi yang sistematis dan sudah diaajarkan sebagai keterampilan teknik. Di sekolah menengah pertama setiap siswa dipisahkan menjadi dua kelompok berdasarkan nilai ujian masuk : "Blooms" bagi mereka yang memiliki nilai tinggi dan "Gulma" bagi mereka yang memiliki nilai rata - rata bahkan kurang.

Mahouka Koukou no Rettousei menceritakan Tatsuya dan Miyuki Shiba, keduanya merupakan saudara kandung yang akan terdaftar di sekolah menengah pertama. Miyuki mendapatkan hasil yang luar biasa sedangkan Tatsuya sebaliknya.

Meski begitu, Tatsuya Shiba memiliki kemampuan teknik yang luar biasa, kemampuan tempur fisik dan teknik sihir yang unik. Alhasil banyak orang terheran - heran dengan kemampuan Tatsuya, dengan adanya Tatsuya disekolah tersebut akan sedikit membuat perubahan.


Info Lengkap Tentang Mahouka Koukou no Rettouse

Type: TV

Episodes: 26

Status: Finished Airing

Aired: Apr 6, 2014 to Sep 28, 2014

Premiered: Spring 2014

Broadcast: Sundays at 00:30 (JST)

Producers: Aniplex, Square Enix, Movic, ASCII Media Works

Licensors: Aniplex of America

Studios: Madhouse

Source: Light novel

Genres: Action, Sci-Fi, Supernatural, Magic, Romance, School

Duration: 23 min. per ep.

Rating: PG-13 - Teens 13 or older


Review dan Pembahasan Plot

  1. Cerita yang Menyinggung Isu Sosial
Cerita disini sangat membuat saya merasa bahwa yang diangkat disini adalah Isu sosial yang memang sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Yaitu Diskriminasi terhadap orang lemah atau bisa disebut dengan Bullying. Tapi ini lebih komplek diceritakan dengan menggambarkan pembagian kelas berdasarkan kekuatan sihir masing-masing dan memisahkan Si Kuat dan si Payah. Jelas ini menyinggung Sosial kita yang dengan jelas membedakan si Kuat dan si Lemah dalam keseharian. Si kuat akan hidup dengan harga diri tinggi dan akan terus meninggi. Tapi, si Lemah harus hidup dalam pengucilan yang tak pernah berujung. Disini juga tentunya menyinggung Sistem Kasta yang memang dapat menimbulkan Diskriminasi satu sama lain.
Anime ini juga menceritakan Konflik Politik dan juga Konflik para pemimpin dan Teroris. Di Anime ini dengan sangat jelas mengangkat isu sosial yang memang sering menjadi problem yang takkan pernah terpecahkan. Yaitu, Pergerakaan Politik suatu orang untuk mencapat keinginannya atau hanya kaum dan bangsanya. Ini Digambarkan dengan sangat jelas bahwa Aksi Terorisme terjadi karena ada yang salah dengan sistem dan kerasnya pemerintah tetap menjalankan idealismenya meskipun banyak yang menetang dan harus mengorbankan banyak nyawa.

    2. Menyinggung Ideologi Kiri dan Mimpinya
Ingat Episode saat ada siswa/i dari Rombel 2 ingin menghapuskan Diskriminasi dengan cara perlawanan dan melakukan tindakan Terorisme karena idealisme meraka yang ingin terciptanya kesetaraan kasta dalam masyarakat dan tak ada pembeda antara satu sama lain. Tapi, apa sih yang menggelitik? Setiap Episode inti ini sangat menyinggung Ideologi kiri yang selalu berlandaskan kesetaraan dan juga kesamaan ini harus jatuh karena cara kotor yang mereka lakukan. Ingat saja G30S/PKI. Sebuah cara partai kiri untuk mengamankan kekuasaan agar idealisme mereka tercapai dengan melakukan tindakan kejahatan bahkan terorisme dan pembataian.

    3. Menyinggung bagaimana Sosial dimasa depan
Di Isu ini mungkin hanya Opini Pribadi tapi mungkin bisa masuk akal juga. Baiklah.
Latar waktunya adalah setelah perang dunia 3 atau lebih tepatnya 2090an. Yang tentunya kita diisyaratkan bahwa ditahun itu mungkin saja alat penghancur diciptakan meskipun bekerja sama dengan hal yang gaib, atau mungkin dimasa depan akan banyak ketakukan dan juga kekhawatiran karena senjata akan lebih mematikan. Jadi Kehidupan sosial dimasa itu tidak difokuskan pada masyarakat sekitar karena bila diliput pastinya masyarakat sekitar takut dengan adanya perang lagi dan mereka akan dihancurkan oleh senjata buatan manusia sendiri.

Penilaian
7,7/10